Indonesiamemiliki posisi strategisb. Kondisi iklim Indonesia sangat mendukung aktivitas pertanianc. Indonesia memiliki potensi kekayaan laut tidak hanya berupa ikan, tetapi juga bahan tambang yang terkandung di bawah permukaan lautd. Memiliki 16.000 pulau lebih yang unik dengan potensi alam yang indahe.
terjawab • terverifikasi oleh ahli Materi genetik sel inang akan dibajak oleh materi genetik virus. dan sel inang hanya dimanfaatkan sbg tempat perkembangbiakan virus saja.
Postingankali ini saya akan membahas materi Biologi mengenai virus. Materi virus ini biasanya telah kita pelajari di semester pertama kelas 10. jadi virus tidak dapat hidup jika tidak di dalam sel inang. Pada dasarnya suatu virus didalamnya terkandung sejumlah kecil asam nukleat (DNA atau RNA, tetapi bukan keduanya) yang diselimuti seperti
“Virus merupakan partikel mikroskopis yang berada pada hampir seluruh permukaan bumi. Virus dapat menyebabkan gangguan kesehatan dengan melakukan replikasi virus dalam tubuh. Saat bereplikasi, virus melalui beberapa fase atau tahapan hingga akhirnya mengalami penyebaran dan penularan.” Halodoc, Jakarta – Pandemi COVID-19 masih terus berlangsung. Hingga saat ini pun kasus infeksi virus COVID-19 masih terus meningkat seiring ditemukannya varian terbaru. Virus merupakan partikel mikroskopis yang hampir ada di mana saja pada permukaan bumi. Virus dapat berkembang pada hewan, tumbuhan, hingga organisme hidup lainnya, dan bisa memicu gangguan kesehatan pada manusia. Virus sangat bervariasi dan kompleks. Partikel ini terdiri dari materi genetik, DNA atau RNA dengan lapisan protein di sekitarnya. Beberapa jenis virus pun memiliki lapisan tambahan yang membantu virus menempel pada inangnya. Saat menempel ini, virus dapat berkembang atau melakukan replikasi pada inang. Simak penjelasan mengenai proses replikasi virus pada tubuh dalam artikel ini! Proses Replikasi Virus dalam Tubuh Virus mampu berkembang dalam tubuh ketika ia menemukan inang yang tepat untuk berkembang biak. Virus tidak mengandung ribosom, sehingga ia tidak dapat memproduksi protein. Kondisi ini yang membuat virus tidak dapat berkembang secara mandiri. Setelah memasuki sel inang, virus membajak sel dengan melepaskan materi genetik dan protein yang dimilikinya ke dalam inang. Saat ia berada di inang yang tepat, maka virus dapat berkembang biak dan membuat jumlah virus semakin banyak. Kondisi ini membuat virus terus bereplikasi dan menghasilkan lebih banyak protein virus dibandingkan protein biasa yang dihasilkan oleh sel tubuh. Ada beberapa cara proses masuknya virus ke dalam tubuh, seperti sentuhan, percikan air liur, kontak langsung dengan pengidap infeksi virus, cairan tubuh, makanan atau minuman terkontaminasi, hingga proses persalinan. Lalu, bagaimana proses replikasi virus dalam tubuh? Berikut ini fase replikasi virus Perlekatan Attachment Untuk menginfeksi sel, proses perlekatan menjadi fase yang penting bagi virus. Perlekatan dapat diartikan sebagai pengikatan virus ke sel inang. Perlekatan melibatkan gaya elektrostatik yang berlawanan pada protein perlekatan virus dan reseptor permukaan sel. Penetrasi Penetration/Entry Penetrasi diartikan masuknya virus ke dalam sel inang. Fase ini biasanya terjadi beberapa saat setelah perlekatan. Pelepasan Genom Virus Uncoating Uncoating merupakan proses pemecahan atau penghapusan kapsid. Kondisi ini menyebabkan pelepasan genom virus ke dalam sel yang merupakan lokasi replikasi dan transkripsi genom berlangsung. Replikasi Replication Virus bereplikasi dengan cara yang sama seperti DNA memberikan informasi untuk memproduksi protein dalam tubuh. Genom virus bertindak sebagai instruksi untuk sintesis protein virus. Proses replikasi tergantung pada jenis genom asam nukleat yang terdapat dalam kandungannya. Perakitan Assembly Selama perakitan, struktur dasar partikel virus terbentuk karena semua komponen yang diperlukan untuk pembentukan virion matang berkumpul di tempat tertentu di dalam sel. Tempat perakitan tergantung pada pola replikasi dan mekanisme pelepasan virus dari sel sehingga fase ini bisa terjadi bervariasi. Pada beberapa jenis virus, DNA terbentuk pada nukleus. Namun, sitoplasma merupakan tempat perakitan yang paling umum bagi virus. Pematangan Maturation Pematangan merupakan tahap siklus replikasi virus menjadi menular. Fase ini melibatkan perubahan struktural pada partikel yang terbentuk dan dihasilkan dari proses pembelahan spesifik protein virus untuk membentuk produk matang. Pelepasan Release Langkah terakhir dalam fase replikasi virus adalah proses pelepasan. Setelah dilepaskan, maka virus dapat menular kepada orang lain maupun makhluk hidup lainnya. Selanjutnya, virus dapat melanjutkan siklus replikasi virus yang sama ketika ia menemukan sel atau inang yang baru. Untuk itu sangat penting menjaga kesehatan tubuh untuk mencegah terjadinya infeksi virus. Salah satu pencegahan yang bisa dilakukan dengan mendapatkan vaksinasi yang sesuai untuk menurunkan risiko perburukan kesehatan yang disebabkan oleh virus. Selain itu, kamu juga bisa meningkatkan imunitas tubuh dengan mengonsumsi berbagai makanan sehat dan tambahan suplemen. Kamu bisa gunakan aplikasi Halodoc untuk memenuhi semua kebutuhan medis kamu baik suplemen maupun obat-obatan. Caranya, download aplikasi Halodoc melalui App Store atau Google Play sekarang juga! Referensi Elsevier Public Health Emergency Collection. Diakses pada 2022. Replication of Viruses. Elsevier Public Health Emergency Collection. Diakses pada 2022. Virus Replication. Medical News Today. Diakses pada 2022. What to Know About Viruses.
PadaBakteriofage reproduksinya dibedakan menjadi dua macam, yaitu daur litik dan daur lisogenik. Pada daur litik, virus akan menghancurkan sel induk setelah berhasil melakukan reproduksi, sedangkan pada daur lisogenik, virus tidak menghancurkan sel bakteri tetapi virus berintegrasi dengan DNA sel bakteri, sehingga jika bakteri membelah atau
penggabungan materi genetik virus dan sel inang akan mengakibatkan – Selamat datang di situs kami. Pada hari ini admin akan membahas tentang penggabungan materi genetik virus dan sel inang akan mengakibatkan. Penggabungan Materi Virus Dan Sel Inang Akan Mengakibatkan from Proses patologis ini akan menimbulkan geja la sistemik. Ikatan yang terbentuk akan meningkatkan intensitas fluorosensi dari zat warna bebasnya. Penggabungan materi genetik virus dan sel inang akan penggabungan materi genetik virus dan sel inang akan mengakibatkan. Penggabungan Materi Genetik Virus Dan Sel Inang Akan Mengakibatkan Lots 14 pada siklus lisogenik, terjadi proses penggabungan materi genetik virus dan sel inang. Sel inang akan dikendalikan oleh materi genetik dari virus sehingga sel dapat membuat komponen virus, yaitu asam nukleat dan protein untuk kapsid. Pada 1972, paul berg menciptakan molekul dna rekombinan pertama dengan menggabungkan dna dari virus monyet sv40 dengan virus lambda.[24] pada 1973, herbert boyer dan stanley. Diantara pasangan basa dan membuat molekul dna lebih kaku. Pada siklus ini, dna dari virus akan bergabung dengan dna sel bakteri membentuk profag. penggabungan materi genetik virus dan sel inang akan mengakibatkan. Materi yang diperlukan untuk sintesis protein virus berasal dari sel inang atau hospesnya. Tahap pelepasan/ lisis , virus akan mengeluarkan enzim lisozime untuk melubangi dinding sel inang dan keluar meninggalkan inang. Akibatnya, terbentuk dua sel anakan dengan sifat baru rekombinan transduksi Pada siklus ini, dna dari virus akan bergabung dengan dna sel bakteri membentuk profag. Berdasarkan gambar tahap penggabungan materi genetik virus dengan materi genetik sel inang di tunjukkan nomor. Ketika menginfeksi sel inangnya, virus akan mengambil alih sel untuk membentuk materi genetik dan kapsid virus yang nantinya akan bergabung membentuk tubuh virus yang utuh. Lots 14 pada siklus lisogenik, terjadi proses penggabungan materi genetik virus dan sel inang. Dna virus menghidrolisis dan mengendalikan materi genetik sel inang untuk membuat asam. 2020, direktorat sma, direktorat jenderal paud, dikdas dan dikmen 17 dna virus menghidrolisis dan mengendalikan materi genetik sel inang untuk membuat asam nukleat. Bagi virus, sel inang adalah sumber energi untuk sintesis protein. Patofisiologi defisiensi insulin terjadi sebagai akibat dari kerusakan sel beta langerhans, defisiensi insulin. Diantara pasangan basa dan membuat molekul dna lebih kaku. Mrna juga akan membentuk enzim penghancur lisozim sehingga sel inang lisis. Soal konsep dasar pemeriksaan pap smear. Penggabungan materi genetik virus dan sel inang akan Bakteri dengan materi genetik rekombinan akan memisahkan diri. Nomor 5 adalah sel inang yang siap akan. Virus itu sendiri selalu mengalami perkembangan dari waktu ke waktu, sehingga bisa dibilang sulit sekali mati. Kata “virus” ini berasal dari bahasa latin, yaitu virion yang artinya adalah racun. Pada 1972, paul berg menciptakan molekul dna rekombinan pertama dengan menggabungkan dna dari virus monyet sv40 dengan virus lambda.[24] pada 1973, herbert boyer dan stanley. Nah itulah pembahasan tentang penggabungan materi genetik virus dan sel inang akan mengakibatkan yang bisa kami sampaikan. Terima kasih telah berkunjung pada website awak. semoga tulisan yg awak periksa diatas memberikan manfaat jatah pembaca dengan berjibun perseorangan yang sudah berkunjung pada website ini. beta pamrih dukungan dari seluruh golongan bagi pengembangan website ini biar lebih bagus lagi.
PerhatikanSifat sifat mikroorganisme berikut : tubuh tersususn dari DNA dan RNA saja. Memiliki sifat selalu merugikan. hanya dapat berkembang biak dalam sel hospes. tediri atas satu sel. dapat membetuk kristal. sifat sifat yang dimiliki virus terdapat pada nomor : answer choices. 1,
– Hay hay bertemu lagi dengan artikel . Kali ini kita akan membahas tentang replikasi virus. Simak ulasan lengkap nya dibawah ini. Pengertian Replikasi VirusProses Replikasi Virus pada Siklus LitikProses Replikasi Virus pada Siklus LisogenikSebarkan iniPosting terkait Pengertian Replikasi Virus Replikasi virus merupakan pembentukan virus secara biologis selama proses infeksi pada sel inang target. Virus harus lebih dahulu masuk ke dalam sel sebelum replikasi virus bisa terjadi. Melewati generasi salinan genom yang melimpah dan mengemas salinan-salinan ini, virus lalu menginfeksi inang baru. Replikasi antar virus sangat beragam dan disesuaikan pada jenis gen yang terlibat di dalamnya. Sebagian banyak virus DNA bertumpuk di dalam nukleus sementara sebagian besar virus RNA berkembang hanya dalam sitoplasma. Proses Replikasi Virus pada Siklus Litik Siklus litik merupakan siklus kehidupan virus di dalam sel inang, di mana virus yang sudah memasuki sel mengambil alih mekanisme replikasi sel, membuat DNA virus dan protein virus, dan lalu memecahkan sel, memungkinkan virus yang baru diproduksi meninggalkan sel inang untuk menginfeksi sel lainnya. Metode replikasi ini sangat berbeda jelas dengan siklus lisogenik, di mana virus yang sudah menginfeksi sel menempel pada DNA induk dan, berperan seperti segmen inert DNA, bereplikasi ketika sel inang membelah. Siklus lisogenik tidak mengakibatkan kerusakan pada sel inang, namun siklus litik menciptakan penghancuran sel yang terinfeksi. Siklus litik biasanya diakui sebagai metode utama replikasi virus karena lebih umum. Bahkan siklus lisogenik dapat mengakibatkan siklus litik saat kejadian induksi, seperti paparan sinar ultraviolet, yang mengakibatkan tahap laten ini memasuki siklus litik. Melewati pemahaman siklus litik yang lebih bagus, para ilmuwan bisa lebih memahami bagaimana sistem kekebalan merespon untuk dapat melawan virus ini dan bagaimana teknologi baru bisa dikembangkan untuk menangani penyakit virus. Banyak penelitian sedang dikerjakan dalam upaya untuk mempelajari cara mengganggu replikasi virus untuk menangani penyakit virus serius utama yang menyerang manusia, hewan, dan tanaman pertanian. Contohnya, virus Epstein-Barr EBV memanifestasikan fase latensi dan fase replikasi litik dalam siklus hidupnya. Para ilmuwan berharap suatu hari bisa memahami bagaimana cara menghentikan pemicu yang mulai siklus replikasi virus herpes manusia yang merusak ini. 1. Fase Adsorbsi Fase adsorbsi merupakan adanya tanda menempelkan bagian ekor virus yang berada didinding sel bakteri. Virus hanya bisa melekat pada tempat yang khusus saja. Bisa pada permukaan dinding sel bakteri yang memiliki protein khusus dan dapat dilekati pada protein virus. Virus menempel pada protein dinding sel tersebut ialah khas dan mirip dengan gembok dan kunci. Virus bisa melekat di sel-sel tertentu yang dia inginkan karena virus memiliki reseptor pada ujung serabut ekor. Virus mengeluarkan enzim lisozim atau enzim pelebur sesudah melekat maka terbentuklah lubang dalam dinding sel inang dan bakteri. 2. Fase Injeksi Sesudah lubang terbentuk kapsud virus langsung bereaksi untuk memompa asam nukleatnya atau DNA dan RNA untuk dapat masuk kedalam sel. Oleh sebab itu kapsid virus tetap berada pada luar sel bakteri. Saat sudah tidak ada isinya maka kapsid akan lepas dan sudah tidak berguna lagi. 3. Fase Sintesis Virus tidak memiliki mesin biosintetik sendiri, virus hanya dapat menggunakan mesin biosintetik dari inang contohnya bakteri untuk melakukan kehidupanya. Oleh sebab itu biosintetik dari bakteri yaitu DNA bakteri harus dileburkan. Namun hal tersebut DNA dari virus menghasilkan enzim pelebur. Enzim dari virus akan meleburkan DNA dari bakteri namun tidak dengan DNA virus tersebut. Oleh sebab itu bakteri tidak bisa mengendalikan mesin biosintetik sendiri. DNA dari virus sangat berguna penting didalam mengambil alih kendali kehidupan. DNA dari virus menampilkan berkali-kali yaitu dengan cara membentuk DNA virus dengan jumlah yang cukup banyak. Sesudah itu DNA dari virus tersebut melakukan sintesis protein yang dijadikan kapsid memakai enzim-enzim banteri dan ribosom. Pada sel bakteri yang lemah tersebut disintesi DNA dari virus dan protein. DNA dan protein tersebut yang kan digunakan kapsid oleh virus sudah berada di dalam kendali DNA dari virus. 4. Fase Perakitan Kapsid yang sudah disintesis lalu berpisah-pisah yaitu antara bagian dari kepala, ekor dan juga serabut ekor. Bagian dari kapsid tersebut lalu dibentuk menjadi kapsid virus yang utuh lalu DNA dari virus masuk ke dalamnya. Sesudah itu terbentuklah tubuh dari virus yang utuh. Jumlah virus yang terdiri dari proses tersebut yaitu sekitar 100 sampai 200 buah virus baru. 5. Fase Litik Saat fase pembentukan dari virus sudah selesai, virus sudah bisa memproduksi enzim lisozim kembali. Enzim lisizom merupakan enzim pelebur yang bisa untuk menhancurkan dinding sel bakteri. Disaat dinding sel lebur maka dinding dari sel bakteri akan mengalami lisis atau pecah. Setelah pecah maka virus-virus baru dapat keluar untuk mencari inang yang lain. Proses Replikasi Virus pada Siklus Lisogenik 1. Fase adsorbsi Fase adsorbsi terlihat dengan melekatnya ekor virus di dinding sel bakteri. Virus melekat hanya pada tempat-tempat khusus, yaitu pada permukaan dinding sel bakteri yang mempunyai protein khusus yang bisa ditempeli protein virus. Melekatnya virus pada protein diding sel bakteri itu sangat khas, sama dengan kunci dan gembok. Virus bisa menempel pada sel-sel tertentu yang diinginkan karena mempunyai reseptor di ujung-ujung serabut ekor. Sesudah menempel, virus mengeluarkan enzim lisozim enzim pelebur sampai terbentuk lubang di dinding bakteri dan sel inang. 2. Fase injeksi/penetration Sesudah terbentuk lubang, kapsid virus bereaksi untuk memompa asam nukleatnya DNA dan RNA masuk kedalam sel. Maka, kapsid virus tetap berada diluar sel bakteri. Apabila telah kosong, kapsid lepas dan tidak berguna lagi. 3. Fase penggabungan Saat memasuki fase injeksi, DNA virus masuk kedalam tubuh bakteri. Kemudian, DNA bakteri atau melakukan penggabungan. DNA bakteri berbentuk silkuler, yaitu seperti kalung yang tidak berujung dan berpangkal. DNA tersebut menyerupai benang ganda yang terpilih. Awalnya DNA bakteri putus, lalu DNA virus menggabungkan diri diantara benang yang putus tersebut, dan akhirnya terbentuk DNA sikuler baru yang telah disisipi DNA virus. Dengan itu, didalam DNA bakteri terkandung DNA genetik Virus. 4. Fase pembelahan Pada keadaan tersebut itu, DNA virus tidak aktif, yang diketahui sebagai profag. Karena DNA virus menjadi satu dengan DNA bakteri, jadi apabila DNA bakteri melakukan replikasi, profag juga ikut melakukan replikasi. Contohnya saja apabila bakteri akan membelah diri, DNA menhkopi diri dengan proses replikasi. Dengan sistem replikasi. Dengan itu profag juga ikut terkopi. Terbentuklah 2 sel bakteri sebagai hasil pembelahan dan didalm setiap sel anak bakteri tekandung profag yang identik. Lalu seterusnya sampai proses pembelahan bakteri berlangsung berulangkali sampai setiap sel bakteri yang terbentuk didalam terkadung profag. Dengan itu jumlah profag mengikuti jumlah sel bakteri yang ditempatinya. 5. Fase sintesis Dikarenakan radiasi atau pengaruh zat kimia tertentu profag taktif. Profag tersebut terpisah diri dari DNA bakteri, lalu meleburkan DNA bakteri. Kemudian, DNA virus menciptakan sintesis yakni mensintesis protein untuk dipakai sebagi kapsid bagi virus-virus baru dan juga melakukan replikasi DNA sampai DNA virus menjadi banyak. 6. Fase perakitan Kapsid-kapsid dibentuk menjadi kapsid virus yang utuh, yang berguna sebagai selubang virus. Kapsid yang terbentuk mencapai 100-200 kapsid baru. Kemudian DNA hasil replikasi masuk ke dalamnya guna membentuk virus yang baru. Sesudah terbetuk virus-virus baru terjadi lisis sel bakteri uraian sama dengan daur litik. Virus-virus yang terbentuk berserakan keluar sel bakteri guna menyerang bakteri baru. Demikianlah bahasan kita mengenai replikasi virus. Terima kasih bagi yang menyempatkan waktu untuk membaca dan mampir di artikel √ Replikasi Virus Pengertian, Litik, Lisogenik & Fasenya Lengkap. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan kamu 🙂 Baca Juga Artikel Lainnya √ Dampak Limbah Pengertian, Karakteristik & Jenis Lengkap √ Jenis – Jenis Bentos Pengertian, Ciri & Peranannya Lengkap √ Tekanan Turgor Pengertian, Ciri, Mekanisme & Contohnya Lengkap √ Klasifikasi Bakteri Pengertian, Struktur & Reproduksinya Lengkap √ Klasifikasi Alga Pengertian, Ciri, Reproduksi & Habitatnya Lengkap
PenyusunVirus : Virus tersusun atas asam nukleat, yakni asam deoksiribonukleat (DNA) saja atau asam ribonukleat (RNA) saja. Asam nukleat tersebut dibungkus oleh selaput protein yang disebut kapsid. Kapsid terdiri atas sejumlah subunit kapsomer yang tersusun atas asam nukleat berulir yang disebut heliks. Suatu virus dengan materi genetik yang
penggabungan materi genetik virus & sel inang akan menimbulkanberdasarkan gambar tahap penggabungan materi genetik virus dgn materi genetik sel inang di tunjukkan nomor … penggabungan materi genetik virus & sel inang akan menyebabkanpenggabungan jenis genetik virus & sel inang akan menjadikanpenggabungan materi genetik virus & sel inang akan menjadikan … a. terbentuknya DNA rekombinan b. pengambilalihan kerjasama dlm sel c. pembentukan materi genetik virus d. proliferasi virus e. perakitan tubuh virus materi genetik sel inang akan dibajak oleh materi genetik virus. & sel inang cuma dimanfaatkan sbg daerah perkembangbiakan virus saja. berdasarkan gambar tahap penggabungan materi genetik virus dgn materi genetik sel inang di tunjukkan nomor … Jawaban maaf kl salah jadikan yg tebaik y plisss Penjelasan e penggabungan materi genetik virus & sel inang akan menyebabkan terbentuknya profag adonan bahan genetik virus + sel inang penggabungan jenis genetik virus & sel inang akan menjadikan .terbentuknya profage gabungan antara g. virus dgn g. bakteri.. penggabungan materi genetik virus & sel inang akan menjadikan …a. terbentuknya DNA rekombinanb. pengambilalihan kerjasama dlm selc. pembentukan materi genetik virusd. proliferasi viruse. perakitan tubuh virus B Pengambilalihan kerjasama dlm sel
yaituvirus tidak menghancurkan sel bakteri,Asam nukleat virus tidak mengambil alih fungsi proses sintesis asam nukleat bakteri,tetapi menjadi bagian dari DNA bakteri.Adapun tahapan dalam daur lisogenik sebagai berikut. a.Adsorbsi/penempelan,yaitu proses menempelnya virus pada sel inang b.penggabungan yaitu asam nukleat virus bergabung atau
Setelah kegiatan pembelajaran 2 ini diharapkan dapat Menganalisis replikasi virus secara litik Menganalisis replikasi virus secara lisogenik B. Uraian Materi Anak-anak yang cerdas, pada modul ini kita akan membahas tentang perkembangbiakan virus. Perkembangbiakan virus disebut replikasi, yaitu perbanyakan diri di dalam sel inang. Dari sel inang ini, virus mendapatkan energi dan bahan untuk sintesis protein. Keberhasilan virus dalam berkembang biak bergantung pada jenis virus dan kondisi ketahanan sel inang. Replikasi Virus Proses perkembangbiakan virus ada dua macam, yaitu daur litik dan daur lisogenik. 1. Daur Litik Daur litik terjadi jika pertahanan sel inang lebih lemah dibandingkan dengan daya infeksi virus. Virus yang mampu bereproduksi dengan daur litik disebut virus virulen. Pada daur litik, sel inang akan pecah dan mati, serta akan terbentuk virion-virion baru. Seluruh tahapan dalam daur litik berlangsung dengan cepat. Tahapan-tahapan tersebut adalah adsorpsi, penetrasi, sintesis dan replikasi, pematangan perakitan, serta lisis. a. Adsorpsi Virion menempel pada reseptor spesifik sel inang dengan menggunakan bagian serabut ekornya. Molekul reseptor ini berbeda-beda untuk setiap jenis virus, ada yang berupa protein dan ada yang berupa oligosakarida. Ada tidaknya reseptor juga menentukan patogenesis virus, yaitu mekanisme infeksi dan perkembangan penyakit oleh virus. Sebagai contoh, virus polio hanya dapat melekat pada sel saraf pusat dan saluran usus primata, virus HIV hanya berikatan dengan reseptor T CD4 pada sel sistem imun, atau virus rabies yang hanya berinteraksi dengan reseptor asetilkolin. b. Penetrasi Ujung serabut ekor membuat lubang untuk menembus dinding dan membran sel inang. Selanjutnya, virus menginjeksikan materi genetiknya sehingga kapsid virus menjadi kosong mati. c. Sintesis dan replikasi DNA virus menghidrolisis dan mengendalikan materi genetik sel inang untuk membuat asam nukleat salinan genom dan protein komponen virus. Selanjutnya berlangsung tahap replikasi, yaitu pembentukan bagian-bagian tubuh virus yang baru. d. Pematangan atau perakitan Asam nukleat dan protein hasil sintesis dan replikasi dirakit menjadi partikelpartikel virus yang lengkap sehingga terbentuk virion-virion baru. e. Lisis Virus menghasilkan enzim lisozim, yaitu enzim yang dapat merusak dinding sel inang. Dinding sel yang rusak mengakibatkan terjadinya osmosis, sehingga sel inang membesar dan akhirnya pecah. Partikel virus yang baru akan keluar dari sel inang dan menyerang sel inang yang lain. 2. Daur Lisogenik Daur lisogenik terjadi jika pertahanan sel inang lebih baik dibandingkan dengan daya infeksi virus. Sel inang pada daur ini tidak segera pecah, bahkan dapat bereproduksi secara normal. Pada daur lisogenik, replikasi genom virus tidak menghancurkan sel inangnya. DNA virus bakteriofag akan berinteraksi dengan kromosom sel inang membentuk profag. Jika sel inang yang mengandung profag membelah diri untuk bereproduksi, profag akan diwariskan kepada sel-sel anakannya. Profag di dalam sel anakan dapat aktif dan keluar dari kromosom sel inang untuk masuk ke dalam tahapan-tahapan daur litik. Virus yang dapat bereproduksi dengan daur litik dan lisogenik disebut virus temperat, misalnya fag λ. Tahapan-tahapan dalam daur lisogenik adalah adsorpsi dan infeksi, penetrasi, penggabungan, pembelahan, serta sintesis. a. Adsorpsi Virion menempel pada reseptor spesifik sel inang dengan menggunakan bagian serabut ekornya. b. Penetrasi Virus menginjeksikan materi genetiknya ke dalam sel inang sehingga kapsid virus menjadi kosong mati. c. Penggabungan DNA virus bakteriofag bergabung dengan DNA bakteri sel inang membentuk profag. Dalam bentuk profag, sebagian besar gen berada dalam fase tidak aktif, tetapi ada sedikitnya satu gen yang selalu aktif. Gen aktif berfungsi mengkode protein reseptor. Protein reseptor berfungsi menjaga agar gen-gen profag tidak aktif. d. Pembelahan Jika sel inang membelah, setiap anakannya akan mewarisi profag. Profag dapat diinduksi menjadi aktif, sehingga mengakibatkan terjadinya daur litik. e. Sintesis Profag aktif dan keluar dari kromosom bakteri, sehingga DNA bakteri sel inang hancur. Kemudian, terjadi fase replikasi DNA bakteriofag, sintesis bagian-bagian tubuh virus, dan seterusnya seperti pada daur litik Untuk lebih jelas replikasi virus secara litik dan lisogenik kalian dapat mengamati gambar berikut ini ! Gambar 5. Replikasi virus secara Litik dan Lisogenik Bagaimana, apakah kalian dapat memahami kedua cara replikasi virus secara litik dan secara lisogenik.? C. Rangkuman Virus mempunyai kemampuan berkembangbiak atau memperbanyak diri. Proses ini disebut replikasi. Ada dua cara replikasi virus yaitu secara litik dan secara lisogenik. Pada daur litik, sel inang akan pecah dan mati, serta akan terbentuk virion-virion baru. Tahapan secara litik yaitu adalah adsorpsi, penetrasi, sintesis dan replikasi, pematangan perakitan, serta lisis. Pada daur lisogenik, replikasi genom virus tidak menghancurkan sel inangnya. DNA virus akan berinteraksi dengan kromosom sel inang membentuk profag. Jika sel inang yang mengandung profag membelah diri untuk bereproduksi, profag akan diwariskan kepada sel-sel anakannya. Tahapan dalam daur lisogenik adalah adsorpsi dan infeksi, penetrasi, penggabungan, pembelahan, serta sintesis. D. Latihan Soal Untuk memahami materi tentang replikasi virus, kalian dapat berlatih dengan menjawab soal-soal berikut ini. Cocokan jawabanmu dengan pembahasan yang ada. 1. Perhatikan data tahapan replikasi virus berikut ini ! 1. Adsorbsi 2. Penetrasi 3. Penggabungan Materi Struktur Dan Bentuk Virus Mapel Biologi kelas 10 SMA Materi Replikasi Virus Mapel Biologi kelas 10 SMA Materi Peranan Virus Dalam Kehidupan Mapel Biologi kelas 10 SMA Soal Virus Mapel Biologi Kelas 10 SMA 4. Sintesis 5. Pembelahan sel inang 6. Lisis Dari tahapan tersebut yang tidak terdapat pada replikasi virus secara litik adalah.... A. 1 dan 2 B. 1 dan 3 C. 3 dan 4 D. 3 dan 5 E. 5 dan 6 2. Perhatikan gambar salah satu tahap replikasi virus secara litik berikut ini ! Berdasarkan gambar merupakan tahapan.... A. Adsorpsi B. Penetrasi C. Sintesis D. Pematangan E. Lisis 3. Peristiwa yang terjadi pada tahap penetrasi dalam daur litik virus adalah .... A. Virus menempel pada sel inang B. Terbentuk bagian-bagian tubuh virus C. Virus-virus baru meninggalkan sel inang D. Materi genetik virus menginjeksi sel inang E. Terjadi penggabungan atau perakitan bagian-bagian tubuh virus 4. Perhatikan gambar replikasi virus secara lisogenik berikut ! Berdasarkan gambar tahap penggabungan materi genetik virus dengan materi genetik sel inang di tunjukkan nomor... A. 1 B. 2 C. 3 D. 4 E. 5 KUNCI DAN PEMBAHASAN SOAL LATIHAN 1. dan 5 Tahapan replikasi virus secara litik adalah adsorpsi, penetrasi, sintesis dan replikasi, pematangan perakitan, serta lisis. Sedangkan tahapan replikasi virus secara lisogenik adalah adsorpsi dan infeksi, penetrasi, penggabungan, pembelahan sel inang , serta sintesis. 2. E Untuk lebih jelas tahapan replikasi virus dapat dilihat pada gambar berikut ! 3. D Daur litik terdiri dari 5 tahapan, yaitu tahap adsorpsi, penetrasi, sintesis dan replikasi, perakitan, serta lisis. Tahap adsorpsi virus menempel pada sel inang. Tahap penetrasi virus menginjeksikan materi genetik pada sel inang. Tahap sintesis dan replikasi virus mengambil alih perlengkapan metabolik sel bakteri dan terjadi pembentukan bagian-bagian tubuh virus baru. Tahap perakitan virus menggabungkan bagian-bagian tubuh yang sudah terbentuksehingga tercipta virion virus yang lengkap. Tahap lisis virus melepaskan enzim lisozim yang dapat menghancurkan sel inang, sehingga virus-virus baru dapat keluar meninggalkan sel inang. Jadi, peristiwa yang terjadi pada tahap lisis dalam daur litik virus adalah virus-virus baru meninggalkan sel inang. 4. C. 3 Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar berikut ini ! E. Penilaian Diri Demikianlah informasi yang bisa kami sampaikan, mudah-mudahan dengan adanya Materi Replikasi Virus Mapel Biologi kelas 10 SMA/MA ini para siswa akan lebih semangat lagi dalam belajar demi meraih prestasi yang lebih baik. Selamat belajar!!
DNAdapat dimasukkan secara langsung ke organisme inang atau ke dalam sel yang kemudian menyatu atau dihibridisasi dengan inang.[7] Proses ini bergantung pada teknik DNA rekombinan untuk membentuk kombinasi baru dari materi genetik yang dapat diwariskan diikuti oleh penggabungan dari materi baik secara tidak langsung melalui sistem vektor atau
Ketikavirus ini menyerang sel hidup, RNA yang dibawanya masuk ke sitoplasma sel korban, yang kemudian ditranslasi oleh sel inang untuk menghasilkan virus-virus baru. Namun demikian, peran penting RNA terletak pada fungsinya sebagai perantara antara DNA dan protein dalam proses ekspresi genetik karena ini berlaku untuk semua organisme hidup.
Virusdikatakan Agent of Disease atau agen penyakit karena kita tahu ketika virus menginfeksi sel hidup yang awalnya sehat, akan menyebabkan perubahan di dalam sel, menyebabkan gangguan fungsi sel atau bahkan menyebabkan kematian. Setelah sel inang mati, virus akan menginfeksi sel inang lain yang sehat dan merusak sel tersebut yang
. 93el0onvnp.pages.dev/33293el0onvnp.pages.dev/65993el0onvnp.pages.dev/96993el0onvnp.pages.dev/5693el0onvnp.pages.dev/43393el0onvnp.pages.dev/14393el0onvnp.pages.dev/88993el0onvnp.pages.dev/60293el0onvnp.pages.dev/58793el0onvnp.pages.dev/68293el0onvnp.pages.dev/25293el0onvnp.pages.dev/76293el0onvnp.pages.dev/92993el0onvnp.pages.dev/97393el0onvnp.pages.dev/137
penggabungan materi genetik virus dan sel inang akan mengakibatkan